Bila terjadi gempa bumi, apa yang harus kita lakukan? Nah, kali ini FIANZONER berikan tips (dari berbagai sumber) bagaimana menghadapinya. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat...
Di dalam rumah FIANZONER
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. Di Indonesia, rata-rata kompor gas yang digunakan adalah LPG yang dapat dengan mudah terdispersi dengan udara, beda dengan gas alam yang akan tetap berada di atas permukaan tanah. Oleh karena itu, jika terjadi kebocoran gas akibat gempa, segera upayakan untuk membuka semua pintu, jendela agar gas dapat keluar dari rumah dan tidak memicu kebakaran.
Usahakan memiliki tempat khusus untuk menyimpan senter, obat-obatan, selimut, persediaan air minum untuk minimal 2-3 hari, atau benda-benda lain yang sekiranya diperlukan pada saat kondisi darurat. Usahakan pula agar semua anggota keluarga mengetahui tempat khusus ini agar semua orang mudah menjangkaunya.
Upayakan pula di dalam rumah memiliki radio komunikasi portabel macam walkie talkie atau HT, karena berdasarkan pengalaman di negara2 rawan gempa semisal Jepang, maupun pengalaman saat terjadi gempa di Padang kemaren, infrastruktur komunikasi seluler/telepon mati total, sehingga satu-satunya yang bisa digunakan adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio.
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam. Apabila sering berada di lokasi-lokasi seperti ini, kenali dan hafalkan titik-titik kumpul dan jalur emergency exit agar anda dapat dengan mudah menyelematkan diri jika terjadi kondisi darurat.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
Di dalam mobil FIANZONER
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
Dengarkan informasi FIANZONER
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas. Anda juga dapat memanfaatkan radio komunikasi macam HT untuk mendengarkan siaran/broadcast komunikasi pihak yang berwajib lewat frekuensi tertentu. Tapi harus diingat, frekuensi ini terbatas untuk komunikasi pihak berwajib, anda tidak boleh ikut berpartisipasi di dalamnya, cukup mendengarkan saja.
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. Di Indonesia, rata-rata kompor gas yang digunakan adalah LPG yang dapat dengan mudah terdispersi dengan udara, beda dengan gas alam yang akan tetap berada di atas permukaan tanah. Oleh karena itu, jika terjadi kebocoran gas akibat gempa, segera upayakan untuk membuka semua pintu, jendela agar gas dapat keluar dari rumah dan tidak memicu kebakaran.
Usahakan memiliki tempat khusus untuk menyimpan senter, obat-obatan, selimut, persediaan air minum untuk minimal 2-3 hari, atau benda-benda lain yang sekiranya diperlukan pada saat kondisi darurat. Usahakan pula agar semua anggota keluarga mengetahui tempat khusus ini agar semua orang mudah menjangkaunya.
Upayakan pula di dalam rumah memiliki radio komunikasi portabel macam walkie talkie atau HT, karena berdasarkan pengalaman di negara2 rawan gempa semisal Jepang, maupun pengalaman saat terjadi gempa di Padang kemaren, infrastruktur komunikasi seluler/telepon mati total, sehingga satu-satunya yang bisa digunakan adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio.
Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.
Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam. Apabila sering berada di lokasi-lokasi seperti ini, kenali dan hafalkan titik-titik kumpul dan jalur emergency exit agar anda dapat dengan mudah menyelematkan diri jika terjadi kondisi darurat.
Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
Di dalam mobil FIANZONER
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian, maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang berada di sekitar anda.
Dengarkan informasi FIANZONER
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yag benar dari pihak yang berwenang atau polisi. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas. Anda juga dapat memanfaatkan radio komunikasi macam HT untuk mendengarkan siaran/broadcast komunikasi pihak yang berwajib lewat frekuensi tertentu. Tapi harus diingat, frekuensi ini terbatas untuk komunikasi pihak berwajib, anda tidak boleh ikut berpartisipasi di dalamnya, cukup mendengarkan saja.
Berikut ini adalah cara orang Jepang menyelamatkan diri dari gempa, yang tentu saja patut kita tiru karena seperti kita ketahui, Jepang adalah negara yang paling sering mengalami bencana gempa bumi :
1. Masyarakat Jepang rajin melakukan pelatihan bencana. Di dekat pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti. Masyarakat bisa menambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan khusus, atau makanan bayi dalam tas khusus mereka. Alat-alat penyelamatan gempa bahkan dijual di supermarket.
2. Pelatihan menghadapi bencana dilakukan secara rutin, bahkan dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah-sekolah dasar.
3. Kekayaan Jepang sebagian diinvestsasikan untuk membangun gedung dan infrastruktur tahan gempa. Mahal memang, tapi menurut ahli, kebijakan ini terbukti telah menyelamatkan ribuan jiwa.
4. Pemerintah daerah atau pemerintah lokal dilatih secara khusus untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan evakuasi secara cepat. Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan selimut di tempat-tempat penampungan.
5. Masyarakat Jepang tahu mereka harus melindungi kepala dengan meja yang kuat, agar tidak kejatuhan benda-benda keras. Lalu, di bawah lindungan meja, itu, dengan cepat mereka mematikan aliran gas, dan memastikan pintu tetap terbuka untuk mengurangi resiko terjebak di antara reruntuhan.
6. Penduduk Jepang dianjurkan menyimpan sepatu di bawah tempat tidur dan sepeda di halaman. Sepatu untuk mengamankan kaki dari pecahan kaca. Sedangkan sepeda adalah alat transportasi yang paling tepat saat gempa.
7. Masyarakat Jepang mengaktifkan peringatan gempa di telepon genggamnya. Anak-anak di sekolah memiliki pelindung kepala tahan api di mejanya masing-masing. Tak hanya itu, simulator gempa canggih juga digunakan untuk membiasakan anak-anak dengan getaran gempa.
8. Pemerintah Jepang memastikan pusat energi nuklir dan kereta listrik akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar dalam batas tertentu.
1. Masyarakat Jepang rajin melakukan pelatihan bencana. Di dekat pintu, mereka mempersiapkan ransel yang berisi air botolan, makanan kering atau makanan kalengan, obat-obatan P3K, uang tunai, pakaian kering, radio, senter, dan beberapa baterai pengganti. Masyarakat bisa menambahkan suplemen, kacamata, obat-obatan khusus, atau makanan bayi dalam tas khusus mereka. Alat-alat penyelamatan gempa bahkan dijual di supermarket.
2. Pelatihan menghadapi bencana dilakukan secara rutin, bahkan dijadikan mata pelajaran khusus di sekolah-sekolah dasar.
3. Kekayaan Jepang sebagian diinvestsasikan untuk membangun gedung dan infrastruktur tahan gempa. Mahal memang, tapi menurut ahli, kebijakan ini terbukti telah menyelamatkan ribuan jiwa.
4. Pemerintah daerah atau pemerintah lokal dilatih secara khusus untuk mengumumkan terjadinya bencana dan melakukan evakuasi secara cepat. Mereka juga dilatih untuk mendistribusikan makanan dan selimut di tempat-tempat penampungan.
5. Masyarakat Jepang tahu mereka harus melindungi kepala dengan meja yang kuat, agar tidak kejatuhan benda-benda keras. Lalu, di bawah lindungan meja, itu, dengan cepat mereka mematikan aliran gas, dan memastikan pintu tetap terbuka untuk mengurangi resiko terjebak di antara reruntuhan.
6. Penduduk Jepang dianjurkan menyimpan sepatu di bawah tempat tidur dan sepeda di halaman. Sepatu untuk mengamankan kaki dari pecahan kaca. Sedangkan sepeda adalah alat transportasi yang paling tepat saat gempa.
7. Masyarakat Jepang mengaktifkan peringatan gempa di telepon genggamnya. Anak-anak di sekolah memiliki pelindung kepala tahan api di mejanya masing-masing. Tak hanya itu, simulator gempa canggih juga digunakan untuk membiasakan anak-anak dengan getaran gempa.
8. Pemerintah Jepang memastikan pusat energi nuklir dan kereta listrik akan mati secara otomatis ketika bumi bergetar dalam batas tertentu.
0 comments:
Posting Komentar
Untuk mendukung FIANZONER jangan lupa klik SATU IKLAN saja ya...FIANZONER ucapkan terima kasih atas komentar dan kunjungan Agan :)