13 Juni 2010

Bersyukurlah !

 Bersyukurlah !


Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karena itu aku selalu
menyukai apapun yang aku dapatkan.

Kata-Kata Diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang
terpenting. 

Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan
bahagia. Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita.
Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia.

Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur. 

Pertama 

Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan
pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah,kendaraan,
pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang.
Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi
oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang
mendatangkan lebih banyak uang. Kita ingin ini dan itu. Bila tak
mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah
mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas,
kita ingin yang lebih lagi. 

Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita
miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.
Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ”kaya”. Orang yang
”kaya” bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat
menikmati apapun yang mereka miliki. Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki
keinginan,tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram.
Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita
miliki. Cobalah lihat keadaan disekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki,
dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, dan
orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan men jadi lebih menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, ”Menikahlah dengan orang yang Anda
cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda nikahi.” Ini perwujudan rasa
syukur.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat
membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat
seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek
berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Kedua

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain
lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai,
lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa membandingkan penghasilan
saya dengan rekan-rekan semasa kuliah. Perasaan ini membuat saya resah dan
gelisah. Sebagai mantan mahasiswa teladan di kampus, saya merasa gelisah
setiap mengetahui ada kawan satu angkatan yang memperoleh penghasilan di
atas saya. Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi
saya. Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk mengimbangi
rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis pekerjaannya, yang
penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya sadar bahwa hal ini tak
akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan mulai mensyukuri apa yang saya
dapatkan. Kini saya sangat menikmati pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di
pekarangan sendiri. 

Ada cerita menarik mengenai dua pasien rumah sakit jiwa.
Pasien pertama sedang duduk termenung sambil menggumam, ”Lulu, Lulu.”
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang dihadapi orang
ini.
Si dokter menjawab, ”Orang ini jadi gila setelah cintanya ditolak oleh
Lulu.”
Si pengunjung manggut-manggut, tapi begitu lewat sel lain ia terkejut
melihat penghuninya terus menerus memukulkan kepalanya di tembok dan
berteriak, ”Lulu, Lulu”. 
”Orang ini juga punya masalah dengan Lulu?” tanyanya keheranan.
Dokter kemudian menjawab, ”Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan Lulu.”
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. 

Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang
sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia.
Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ”Saya mempunyai dua anak
laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang.
Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan
anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia
karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.”

Bersyukurlah ! 
 
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu
inginkan …. Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu …. Karena itu memberimu
kesempatan untuk belajar …

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit… Di masa itulah kamu tumbuh..

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu… Karena itu memberimu kesempatan untuk
berkembang ..

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru… Karena itu akan membangun
kekuatan dan karaktermu..

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat.. Itu akan mengajarkan pelajaran
yang berharga…

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih … Karena itu kamu telah membuat
suatu perbedaan …

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik.
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa
surut. Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif.
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi
berkah bagimu. Sumber

0 comments:

Posting Komentar

Untuk mendukung FIANZONER jangan lupa klik SATU IKLAN saja ya...FIANZONER ucapkan terima kasih atas komentar dan kunjungan Agan :)